LEARNING
LOG :
KONSEP
DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN
(mencakup definisi, tujuan, asumsi, prinsip-prinsip, dan fungsi)
Disusun Oleh : Fikri Faturrahman (1205813)
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (2012)
(mencakup definisi, tujuan, asumsi, prinsip-prinsip, dan fungsi)
Disusun Oleh : Fikri Faturrahman (1205813)
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (2012)
a. Definisi Bimbingan dan Konseling
Perkembangan
Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan pandangan
mutakhir yang bertitik tolak dari asumsi yang positif tentang potensi manusia.
Berdasarkan asumsi ini bimbingan dan konseling dipandang sebagai suatu proses
perkembangan (developmental process)
yang menekankan kepada upaya membantu semua peserta didik (siswa) atau individu
dalam semua fase perkembangannya, yang menyangkut aspek-aspek vokasional,
pendidikan, pribadi, dan sosial (Shertzer & Stone, 1971: 76; Robert D.
Myrick dalam Sunaryo K, 1996: 99; Dedi Supriadi, 1997; 7). Bimbingan dan
Konseling perkembangan adalah layanan bimbingan dan konseling yang dirancang
dengan memfokuskan kepada kebutuhan, minat, dan isue-isue yang berkaitan dengan
tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting yang integral dari
keseluruhan program pendidikan.
Konsep bimbingan sebagai suatu proses perkembangan menekankan
pemberian bantuannya kepada semua siswa, dan meliputi semua bidang bimbingan:
vokasional, pendidikan, personal, dan sosial pada semua tahap atau rentang
kehidupan. Bimbingan perkembangan menekankan kepada upaya mengembangkan potensi
dari dalam diri sendiri, yang difokuskan kepada pengembangan fungsi ego dan self-concept. Layanan bimbingan
pengembangan bersifat komprehensif meliputi semua rentang kehidupan, tidak
hanya terbatas kepada aspek vokasional dan pendidikan, dan juga bersifat
interpretative bukan deterministik.
Individu
merupakan seseorang yang mutlak memiliki tugas-tugas perkembangan. Melihat dari
pengertian perkembangan sendiri yang mengacu kepada arah kualitas individu yang
lebih baik dalam dimensi pribadi,sosial,belajar,karir dan lainnya. Untuk
mencapai perkembangan yang optimal, pada hakikatnya individu pasti
memerlukan bantuan guna mencapai tujuan
tersebut. Bantuan-bantuan yang diberikan kepada individu guna mencapai tujuan
tersebut tentunya berada dalam suatu bidang yang dimana bidang tersebut
memiliki tujuan untuk membantu individu menuju perkembangan yang optimal yang
sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.
Bimbingan dan
konseling perkembangan merupakan suatu program layanan yang memilki tujuan tersebut.
program layanan ini sangat
diperlukan di berbagai lembaga khususnya lembaga pendidikan formal. Dalam
pendidikan formal, peserta didik (konseli) sebagai individu yang dibantu proses
perkembangannya oleh guru BK (konselor di sekolah). Sebagai bukti konkrit
bahwasannya bimbingan dan konseling perkembangan ini menjadi suatu bidang yang
memiliki kebermanfaatan sangat besar guna tercapainya peserta didik yang
memiliki perkembangan yang optimal.
b. Tujuan
Bimbingan dan Konseling
Perkembangan
Sebagai upaya pedagogis tujuan bimbingan
dan konseling mesti sejalan dengan tujuan pendidikan. Berbicara tentang
bimbingan dan konseling, sama dengan pendidikan, tidak akan lepas dari
pembicaraan tentang hakikat manusia. Keberadaan bimbingan secara terintegrasi
di dalam pendidikan mengandung arti bahwa upaya bimbingan dan pendidikan
terarah kepada tujuan yang sama, yakni membantu manusia mencapai kemandirian,
membantu manusia agar mampu menolong diri sendiri (self-help). Individu mengembangkan kemampuan mengarahkan diri,
bertindak secara bertujuan, membentuk kehidupannya sendiri dan menerima
tanggung jawab.
BK perkembangan merupakan salah satu
layanan yang bersifat mengembangkan. Mengembangkan potensi individu menuju
kemandirian sebagaimana tujuan bimbingan dan konseling sendiri. BK perkembangan memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Adanya
penerimaan diri (self-acceptance)
2.
Memilki
pemahaman tentang diri (self-understanding)
3.
Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan siswa di masa
yang akan datang
4.
Membantu
mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki siswa seoptimal
mungkina
5.
Menyesuaikan
diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, dan lingkungan kerja
6.
Mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam studi, kehidupan masyarakat,
dan dunia kerja.
c.
Asumsi Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Beberapa dasar asumsi tentang
bimbingan dan konseling
perkembangan lalu klien akan
membantu untuk membedakan bimbingan dan konseling perkembangan dari berbagai identitas dengan
berbagai proses antara konseling dengan psikoterapi. Berikut adalah beberapa asumsinya :
1.
Perkembangan yang sehat berlangsung
melalui interaksi yang sehat antara individu dengan lingkungan (yang sehat)
2.
Manusia berkembang melalui tahapan umum
dan tugas-tugas perkembangan
3.
Client
bukan berarti seseorang yang memiliki mental yang tidak sehat. Namun pandanglah
client sebagai seseorang yang sedang merancang tujuan hidup, membuat suatu
keputusan, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas perkembangan.
4.
Client sebagai individu yang berkembang
menuju pengayaan diri sesuai dengan hakikat manusia
5.
Client
adalah seorang klien bukan seorang pasien. Konselor bukan pula seseorang yang
bekerja untuk mengobati client, namun konselor adalah seseorang yang
dapat dijadikan klien sebagai
sahabat, konsultan profesional, guru yang memberikan bimbingan kepada client
menuju perkembangan client yang optimal
6.
Perkembangan
konselor tidak netral dan tidak amoral. Konselor memiliki nilai, perasaan, dan komitmen terhadap dirinya.
Dia tidak tertutup terhadap situasi yang sedang dijalaninya, namun tidak pula membuka
seluruh situasi yang sedang dialaminya kepada klien.
7.
Layanan BK Perkembangan disekolah
diberikan oleh Guru BK/Konselor yang terlatih kepada peserta didik/konseli
d. Prinsip-prinsip
Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Terdapat
beberapa prinsip dasar dari bimbingan dan konseling perkembangan sebagai
pondasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal
dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi
pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah/madrasah maupun di
luar sekolah/madrasah. Berikut adalah prinsip-prinsip bimbingan dan konseling
perkembangan :
1.
BK perkembangan diberikan kepada seluruh siswa
2.
BK perkembangan bersifat mengembangkan
3.
BK perkembangan telah terorganisir dan
direncanakan dalam kurikulum
4.
BK perkembangan adalah bagian yang
terintegrasi dalam proses pendidikan secara total
5.
BK perkembangan melibatkan seluruh
personil sekolah
6.
BK perkembangan membantu peserta didik
belajar banyak secara efektif dan efisien
7.
BK perkembangan didesain untuk
pencegahan
8.
Konselor (Guru BK di sekolah) dan Guru
memiliki fungsi kerjasama dalam program BK perkembangan
9.
Organisasi program dan rancangan kurikulum
merupakan hal yang sangat penting dalam program BK perkembangan
10. Prihatin
dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri
11. Fokus
kepada proses pendorongan (pemberian motivasi)
e. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Perkembangan
Bimbingan dan Konseling perkembangan sebagai suatu layanan
tentunya memiliki fungsi sebagai bukti bahwa bimbingan dan konseling
perkembangan tersebut memiliki nilai kebermanfaatan yang terasa oleh konseli
khususnya. Fungsi dari bimbingan dan konseling perkembangan adalah sebagai
berikut :
1.
Fungsi Pemahaman
Membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya
(potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
Konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
2.
Fungsi Fasilitas
Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal dalam diri konseli.
3.
Fungsi Pencegahan (Preventif)
Konselor senantiasa mengatisipasi berbagai masalah yang mungkin
terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami konseli. Konselor
memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari
perbuatan atau kegiatan yang dapat membahayakan dirinya.
4.
Fungsi Pengembangan
Bersifat lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor
senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan konseli.konselor mengupayakan untuk melaksanakan
program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu
konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Daftar Rujukan
Nurihsan, Juntika & Yusuf, Syamsu.
(2009). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Blocher, Donald H. (1974). Developmental Counseling. New York: John
Wiley & Sons.
Kartadinata, Sunaryo. (2011). Menguak Tabir Bimbingan dan Konseling
Sebagai Upaya Pedagogis. Bandung: UPI PRESS
Ilfiandra. (2012). Bahan Kuliah BK Perkembangan 1. [pdf]. (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/197211241999031-ILFIANDRA/bahan_kuliah-bkperkembangan-1_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
diakses pada tanggal 7 Februari 2013)
Suherman. (2012). Bimbingan dan Konseling Perkembangan. [pdf]. (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195903311986031-SUHERMAN/BIMKON_PERKEMBANGAN_%28KONSEP_DAN_IMPLEM%29_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
diakses pada tanggal 7 Februari 2013)
Kartadinata, Sunaryo (2012). Bimbingan dan Konseling Review On
Philosophy. [pdf].(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195003211974121SUNARYO_KARTADINATA/BK_PERKEMBANGAN-REVEW_ON_PHILOSOPHY-1.pdf
diakses pada tanggal 11 Februari 2013)
sangat membantu kang, terimakasih
BalasHapus