Rabu, 06 Maret 2013

Learning Log : Konsep Dasar BK Perkembangan


LEARNING LOG :
KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN
(mencakup definisi, tujuan, asumsi, prinsip-prinsip, dan fungsi)
Disusun Oleh : Fikri Faturrahman (1205813)
Jurusan : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (2012)

                                                                                                                                
a.       Definisi Bimbingan dan Konseling Perkembangan

      Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan pandangan mutakhir yang bertitik tolak dari asumsi yang positif tentang potensi manusia. Berdasarkan asumsi ini bimbingan dan konseling dipandang sebagai suatu proses perkembangan (developmental process) yang menekankan kepada upaya membantu semua peserta didik (siswa) atau individu dalam semua fase perkembangannya, yang menyangkut aspek-aspek vokasional, pendidikan, pribadi, dan sosial (Shertzer & Stone, 1971: 76; Robert D. Myrick dalam Sunaryo K, 1996: 99; Dedi Supriadi, 1997; 7). Bimbingan dan Konseling perkembangan adalah layanan bimbingan dan konseling yang dirancang dengan memfokuskan kepada kebutuhan, minat, dan isue-isue yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting yang integral dari keseluruhan program pendidikan.

      Konsep bimbingan sebagai suatu proses perkembangan menekankan pemberian bantuannya kepada semua siswa, dan meliputi semua bidang bimbingan: vokasional, pendidikan, personal, dan sosial pada semua tahap atau rentang kehidupan. Bimbingan perkembangan menekankan kepada upaya mengembangkan potensi dari dalam diri sendiri, yang difokuskan kepada pengembangan fungsi ego dan self-concept. Layanan bimbingan pengembangan bersifat komprehensif meliputi semua rentang kehidupan, tidak hanya terbatas kepada aspek vokasional dan pendidikan, dan juga bersifat interpretative bukan deterministik.

      Individu merupakan seseorang yang mutlak memiliki tugas-tugas perkembangan. Melihat dari pengertian perkembangan sendiri yang mengacu kepada arah kualitas individu yang lebih baik dalam dimensi pribadi,sosial,belajar,karir dan lainnya. Untuk mencapai perkembangan yang optimal, pada hakikatnya individu pasti memerlukan  bantuan guna mencapai tujuan tersebut. Bantuan-bantuan yang diberikan kepada individu guna mencapai tujuan tersebut tentunya berada dalam suatu bidang yang dimana bidang tersebut memiliki tujuan untuk membantu individu menuju perkembangan yang optimal yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.
      Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan suatu program layanan yang memilki tujuan tersebut. program layanan ini sangat diperlukan di berbagai lembaga khususnya lembaga pendidikan formal. Dalam pendidikan formal, peserta didik (konseli) sebagai individu yang dibantu proses perkembangannya oleh guru BK (konselor di sekolah). Sebagai bukti konkrit bahwasannya bimbingan dan konseling perkembangan ini menjadi suatu bidang yang memiliki kebermanfaatan sangat besar guna tercapainya peserta didik yang memiliki perkembangan yang optimal.
b.      Tujuan Bimbingan dan Konseling Perkembangan
      Sebagai upaya pedagogis tujuan bimbingan dan konseling mesti sejalan dengan tujuan pendidikan. Berbicara tentang bimbingan dan konseling, sama dengan pendidikan, tidak akan lepas dari pembicaraan tentang hakikat manusia. Keberadaan bimbingan secara terintegrasi di dalam pendidikan mengandung arti bahwa upaya bimbingan dan pendidikan terarah kepada tujuan yang sama, yakni membantu manusia mencapai kemandirian, membantu manusia agar mampu menolong diri sendiri (self-help). Individu mengembangkan kemampuan mengarahkan diri, bertindak secara bertujuan, membentuk kehidupannya sendiri dan menerima tanggung jawab.
      BK perkembangan merupakan salah satu layanan yang bersifat mengembangkan. Mengembangkan potensi individu menuju kemandirian sebagaimana tujuan bimbingan dan konseling sendiri. BK perkembangan memiliki tujuan sebagai berikut :
1.      Adanya penerimaan diri (self-acceptance)
2.      Memilki pemahaman tentang diri (self-understanding)
3.      Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan siswa di masa yang akan datang
4.      Membantu mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki siswa seoptimal mungkina
5.      Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, dan lingkungan kerja
6.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam studi, kehidupan masyarakat, dan dunia kerja.

c.       Asumsi Bimbingan dan Konseling Perkembangan

            Beberapa dasar asumsi tentang bimbingan dan konseling perkembangan lalu klien akan membantu untuk membedakan bimbingan dan konseling perkembangan dari berbagai identitas dengan berbagai proses antara konseling dengan psikoterapi. Berikut adalah beberapa asumsinya :
1.      Perkembangan yang sehat berlangsung melalui interaksi yang sehat antara individu dengan lingkungan (yang sehat)
2.      Manusia berkembang melalui tahapan umum dan tugas-tugas perkembangan
3.      Client bukan berarti seseorang yang memiliki mental yang tidak sehat. Namun pandanglah client sebagai seseorang yang sedang merancang tujuan hidup, membuat suatu keputusan, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas perkembangan.
4.      Client sebagai individu yang berkembang menuju pengayaan diri sesuai dengan hakikat manusia
5.      Client adalah seorang klien bukan seorang pasien. Konselor bukan pula seseorang yang bekerja untuk mengobati client, namun konselor adalah seseorang yang dapat dijadikan klien sebagai sahabat, konsultan profesional, guru yang memberikan bimbingan kepada client menuju perkembangan client yang optimal
6.      Perkembangan konselor tidak netral dan tidak amoral. Konselor memiliki nilai, perasaan, dan komitmen terhadap dirinya. Dia tidak tertutup terhadap situasi yang sedang dijalaninya, namun tidak pula membuka seluruh situasi yang sedang dialaminya kepada klien.
7.      Layanan BK Perkembangan disekolah diberikan oleh Guru BK/Konselor yang terlatih kepada peserta didik/konseli

d.      Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan

      Terdapat beberapa prinsip dasar dari bimbingan dan konseling perkembangan sebagai pondasi atau landasan bagi pelayanan bimbingan. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian pelayanan bantuan atau bimbingan, baik di sekolah/madrasah maupun di luar sekolah/madrasah. Berikut adalah prinsip-prinsip bimbingan dan konseling perkembangan :

1.      BK perkembangan diberikan kepada seluruh siswa
2.      BK perkembangan bersifat mengembangkan
3.      BK perkembangan telah terorganisir dan direncanakan dalam kurikulum
4.      BK perkembangan adalah bagian yang terintegrasi dalam proses pendidikan secara total
5.      BK perkembangan melibatkan seluruh personil sekolah
6.      BK perkembangan membantu peserta didik belajar banyak secara efektif dan efisien
7.      BK perkembangan didesain untuk pencegahan
8.      Konselor (Guru BK di sekolah) dan Guru memiliki fungsi kerjasama dalam program BK perkembangan
9.      Organisasi program dan rancangan kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam program BK perkembangan
10.  Prihatin dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri
11.  Fokus kepada proses pendorongan (pemberian motivasi)
e.       Fungsi Bimbingan dan Konseling Perkembangan

      Bimbingan dan Konseling perkembangan sebagai suatu layanan tentunya memiliki fungsi sebagai bukti bahwa bimbingan dan konseling perkembangan tersebut memiliki nilai kebermanfaatan yang terasa oleh konseli khususnya. Fungsi dari bimbingan dan konseling perkembangan adalah sebagai berikut :

1.      Fungsi Pemahaman
      Membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2.      Fungsi Fasilitas
      Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dalam diri konseli.

3.      Fungsi Pencegahan (Preventif)
      Konselor senantiasa mengatisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami konseli. Konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang dapat membahayakan dirinya.

4.      Fungsi Pengembangan
      Bersifat lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.konselor mengupayakan untuk melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya.
     







Daftar Rujukan

Nurihsan, Juntika & Yusuf, Syamsu. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Blocher, Donald H. (1974). Developmental Counseling. New York: John Wiley & Sons.

Kartadinata, Sunaryo. (2011). Menguak Tabir Bimbingan dan Konseling Sebagai Upaya Pedagogis. Bandung: UPI PRESS



Kartadinata, Sunaryo (2012). Bimbingan dan Konseling Review On Philosophy. [pdf].(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195003211974121SUNARYO_KARTADINATA/BK_PERKEMBANGAN-REVEW_ON_PHILOSOPHY-1.pdf diakses pada tanggal 11 Februari 2013)




1 komentar: