1.
Komputer
Sebagai Sarana Kerja Bimbingan dan Konseling
a.
Komputer
Komputer (computer) adalah perangkat elektronik, yang menjalankan
operasinya di bawah perintah pengendali yang disimpan pada memori komputer.
Komputer dapat menerima dan memproses data, mencetak hasilnya, dan menyimpan
data untuk penggunaan di kemudian hari.
Sebagai alat yang
membantu keefektifan manusia dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari, komputer
memiliki fungsi yang sangat membantu kinerja manusia khususnya dalam bidang
pendidikan. Seiring denga perkembangan zaman, di era globalisasi ini, Guru
(pendidik) sangat diwajibkan untuk mampu memanfaatkan media teknologi dan
informasi seperti komputer dalam membantu kinerja guru. Hingga saat ini,
pemanfaatan komputer dalam dunia pendidikan sudah sangat dominan. Penggunaan
komputer menjadikan salah satu alat pendidikan yang membantu kinerja guru dalam
memproses data atau mengolah data siswa dan juga data data lainnya yang
berhubungan dengan isi daripada kinerja seorang guru.
b.
Perkembangan Komputer dalam Pendidikan
Dalam kehidupan sehari-hari masa
kini, terdapat banyak tugas-tugas manusia yang dapat dilakukan oleh komputer.
Komputer digunakan dalam berbagai bidang, antara lain bidang komunikasi,
transportasi, industri, kesehatan, kesenian, pertanian bahkan dalam bidang
pendidikan. Suatu kecenderungan yang dapat diamati adalah bahwa komputer
merupakan media yang efektif dan efisien dalam menyampaikan pesan-pesan
instruksional. Kemampuan komputer untuk berinteraksi secara cepat dan akurat,
bekerja dengan cepat dan tepat, serta menyimpan data dalam jumlah besar dan
aman, telah menjadikan komputer sebagai media yang cocok dan dominan di bidang
pendidikan di samping media yang lain (Anderson, 1987 dalam Ariesto Hadi).
Komputer digunakan sebagai media
pendidikan memiliki beberapa keuntungan (Cole & Chan, 1990 dalam Ariesto
Hadi) sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajaran
2.
Meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar
3.
Menyesuaikan
materi dengan kemampuan belajar siswa
4.
Mengurangi
penggunaan waktu penyampaian materi
5.
Membuat
pembelajaran lebih menyenangkan.
Penggunaan komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi
komputer tidak dapat mengganti peran guru secara keseluruhan dalam
pembelajaran. Komputer tidak lain hanyalah alat bantu pembelajaran.
Pembelajaran dengan komputer dan guru lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru saja atau dengan komputer saja.
c.
Pemanfaatan
Komputer dalam Kerja Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling merupakan suatu bidang keilmuan yang
memiliki tujuan dalam proses pengembangan peserta didik dalam pendidikan
khususnya pendidikan formal. Tentunya, Guru BK (Konselor di sekolah) memiliki
tugas penting sebagaimana tujuan daripada bimbingan dan konseling. Dalam proses
melaksanakan tugas sebagai Guru BK, tentunya banyak sekali kendala-kendala yang
dialami oleh Guru BK seperti kesulitan dalam berkomunikasi dengan siswa karena
kurangnya intensitas waktu bertemu dengan siswa, pemasukan dan pengolahan data
siswa baik bersifat pribadi maupun umum yang kurang tertata dengan rapih, dan
permasalahan-permasalahan lainnya yang menghambat kinerja Guru BK di sekolah.
Komputer, merupakan salah satu hasil daripadi kemajuan teknologi
yang mampu membantu kinerja Guru BK baik dalam pemasukan dan pengolahan data
siswa maupun yang bersifat data-data pribadi (hasil konseling, dan data
konseli). Selain itu, komputer pun dapat membantu Guru BK dalam berinteraksi
dengan siswa namun tentunya dengan bantuan jaringan internet (online).
Dengan adanya jaringan internet, tidak ada lagi alasan Guru BK tidak bertemu
dengan siswa (peserta didik) karena intensitas waktu bertemu yang kurang, social
media bolehjadi salah satu fasilitas dalam jaringan internet untuk
terjalinnya komunikasi antara Guru BK dengan Siswa meskipun tidak secara
langsung tatap muka, namun banyak sekali aplikasi-aplikasi tertentu yang dapat
membantu kinerja guru BK dalam berinteraksi dengan siswa.
Oleh karena itu, pemanfaatan komputer dalam kerja bimbingan dan
konseling di sekolah tentunya sangat berpengaruh terhadap kefektifan kerja
seorang guru BK yang memiliki tugas dan peranan sebagai guru yang memiliki
tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik menuju perkembangan yang
optimal.
2.
Sistem
Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
a.
Pengertian
Sistem Teknologi Informasi
Sistem teknologi informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan
dan saling bekerjasama sehubungan dengan penggunaan teknologi dan informasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi adalah kumpulan perangkat
keras dan lunak komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang
bertanggung jawab untuk meperoleh, menggerakan, manajemen, distribusi data dan
informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik
disebut system analysis and design.
Sistem diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu sistem fisik (physical
system) dan sistem konseptual (conseptual system). Secara umum kedua
sistem memiliki elemen yang sama yaitu input dan output, serta
transformasi, seperti pada Gambar dibawah ini :
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Dalam sistem
fisik, input dan output berupa fisik seperti gedung, uang,
manusia dan lainnya. Sedangkan sistem konseptual adalah sistem dimana input dan
output berupa data dan informasi.
Komponen utama sistem teknologi dan informasi yaitu :
1.
Hardware
( Perangkat Keras)
2.
Software
( Perangkat Lunak)
3.
Brainware (Orang
yang membuat, menggunakan dan memelihara
sistem)
sistem)
b.
Konselor
sebagai Brainware dalam Sistem TI dalam BK
Brainware merupakan salah satu komponen utama yang mendukung sistem
teknologi dan informasi. Jika dikaitkan dengan Bimbingan dan Konseling, maka
peran tambahan bagi konselor adalah brainware.
Sejatinya, Brainware merupakan komponen utama yang dapat
mengarahkan sistem tersebut menuju ke arah yang diinginkan oleh komponen
brainware. Dalam konteks Bimbingan dan Konseling, fungsi Brainware dialihkan
kepada seorang konselor sebagai aktor utama dalam proses bimbingan dan
konseling, sehingga konselor pun harus mampu menguasi Teknologi Informasi
secara utuh dan berkesinambungan agar sistem Teknologi Informasi dapat berjalan
dengan lancar dan menghasilkan sesuatu yang sesuai.
c.
Sistem
sebagai elemen-elemen Teknologi Informasi dalam BK
Sistem TI dalam BK merupakan hal yang harus diperhatikan oleh
seorang konselor, karena sistem merupakan elemen-elemen yang bekerjasama yang
membantu proses untuk mencapai suatu tujuan, tentunya konselor harus mampu
mengendalikan sistem dengan baik agar sistem tetap terjaga dan utuh hingga
tujuan tercapai. Dalam konteks ini maka harus ada kerjasama antara Teknologi
dengan Konselor sebagai upaya efektifitas kerja.
Tentunya, di era globalisasi ini memiliki hambatan-hambatan yang
terjadi pada masyarakat atau bahkan pada konselor itu sendiri dalam menaruh
perannya terhadap perkembangan Teknologi dan Informasi. Hambatan tersebut
seperti hal nya tinggi nya harga alat teknologi dan informasi sehingga tidak
dapat terjangkau untuk dimiliki, semakin canggihnya teknologi sehingga
masyarakat dan konselor perlu pemahaman lebih mendalam terhadap teknologi informasi
baik bersifat teori maupun praktik, dan masalah-masalah lainnya yang menghambat
kinerja masyarakat juga konselor dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Konselor harus memperhatikan strategi layanan konseling pada
layanan bimbingan dan konseling yaitu penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Hasil dari berjalannya sistem TI BK dengan baik yaitu dengan adanya
konseling via Telepon, konseling via chatting, konseling via video-cal, dan
hasil-hasil lainnya yang membuat kinerja konselor dalam proses melaksanakan
tugas menjadi lebih mudah efektif dan efisien.
Caesar, Arihdya. (2010). Makalah Sistem TI dalam BK.
[Online]. Tersedia di :
http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/02/24/makalah-sistem-ti-dalam-bk/ [12
Maret 2011]
Semangat brooo !!
BalasHapus