Kamis, 04 April 2013

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMELIHARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING



A.Urgensi
            Berkembangnya teknologi informasi menjadi sebuah alasan mengapa dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling perlu adanya pemeliharaan terhadap data-data yang telah disusun ataupun dirancang sebagaimana tugas-tugas yang telah dilaksanakan oleh seorang konselor dalam tugasnya membantu klien/konseli menuju perkembangan yang optimal dengan proses-proses bimbingan dan konseling.
            Namun, di zaman yang syarat akan teknologi informasi yang canggih ini, pemeliharaan data dalam bimbingan dan konseling perlu menjadi sebuah pembelajaran yang wajib untuk dipelajari oleh seorang konselor. Karena sesuai dengan kode etik seorang konselor yang harus menjaga data konseli sebagai suatu kerahasiaan sebagaimana asas bimbingan dan data yang bersangkutan jika ingin diberikan kepada orang-orang yang bersangkutan pula, harus ada persetujuan dari klien/konseli tersebut. Sudah banyak hacker dan orang-orang yang memiliki pemikiran jahil dalam membongkar sebuah data, tidak melalui virus, ataupun internet saja. Banyak sekali jalan-jalan yang akan dilalui oleh para hacker dalam membongkar data-data yang boleh jadi bersifat rahasia itu menjadi tidak rahasia lagi karena sudah terbongkar.
            Hal diatas menjadi sebuah gambaran begitu pentingnya menjaga data-data konseli yang bersifat rahasia sesuai dengan asas-asas bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, dalam menjaga eksistensi, konsistensi, dan kompetensi seorang konselor dalam profesionalisasinya terhadap unjuk kerja bimbingan dan konseling khususnya terhadap aplikasi teknologi informasi dalam pemeliharaan data bimbingan dan konseling.

B. Definisi dan Jenis Pemeliharaan
            Pemeliharaan (Maintenance) adalah semua aktivitas yang berkaitan untuk mempertahankan peralatan system dalam kondisi layak bekerja. Sebuah system pemeliharaan yang baik akan menghilangkan variabilitas system. Taktik pemeliharaan adalah :
1.      Menerapkan dan meningkatkan pemeliharaan pencegahan
2.      Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan
Jenis pemeliharaan secara garis besar terbagi menjadi dua golongan yaitu :
1.      Pemeliharaan Tidak Terencana (Unschedule Maintenance)
2.      Pemeliharaan Terencana (Schedule Maintenance)




1.      Pemeliharaan Tidak Terencana (Unschedule Maintenance)
Aktivitas pemeliharaan jenis ini adalah mudah untuk dipahami semua orang. Pemeliharaan jenis ini pula mengijinkan peralatan-peralatan beroperasi hingga rusak (fail). Waktu pemeliharaanya pun tidak bisa ditentukan karena aktivitas ini adalah dimana alat-alat mesin dioperasikan sampai rusak dan ketika rusak barulah tenaga kerja diserahkan untuk memperbaiki dengan cara “penggantian”.

2.      Pemeliharaan Terencana (Schedule Maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan diawali sebuah pengorganisasia atau rencana-rencana terlebih dahulu, dan memiliki pemikiran kemasa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Tentunya, jika melihat kedua jenis pemeliharaan diatas, Pemeliharaan Tidak Terencana lah yang mudah dilakukan karena tidak memerlukan perencanaan terlebih dahulu. Namun, dari segi keamanan dan kualitas, pemeliharaan terencanalah yang lebih memiliki esensi “memelihara” dibandingkan dengan pemeliharaan tidak terencana.

C. Sumber Data
            Untuk memperoleh data atau informasi yang objektif diperlukan sumber data yang dapat memberikan keterangan data atau informasi yang dapat dipercaya pula. Untuk itu data yang kita gali hendaknya bukan dari satu pihak saja, tetapi dari berbagai pihak yang mempunyai keterkaitan dengan pelaksanaan bimbingan di sekolah. Oleh karena itu, sumber data yang dapat kita hubungi dalam memperoleh informasi mengenai program bimbingan dan konseling adalah :
1.      Kepala Sekolah
2.      Koordinator BP;
3.      Guru Matapelajaran;
4.      Wali Kelas
5.      Staf Sekolah lainnya seperti pegawai tata usaha;
6.      Siswa dan teman terdekatnya;
7.      Orang tua dan masyarakat, serta
8.      Para ahli atau lembaga tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah.
Siapa sumber data yang perlu dihubungi? Tentunya disesuaikan dengan data atau informasi yang diperlukan, sedangkan yang dapat bertindak sebagai evaluator adalah terutama koordinator bimbingan dan konseling, kepala sekolah, penilik dan pengawas sekolah.
D. Aplikasi Pemeliharaan Data Bimbingan dan Konseling
            Dalam pemeliharaan data bimbingan dan konseling, aplikasi teknologi informasi sangat mendukung dalam membantu proses pemeliharaan. Aplikasi yang dibutuhkan pada pemeliharaan data bimbingan dan konseling tentunya yang sesuai dengan kapasitas data dan stabilitas komputer beserta jaringan yang digunakan. Ada beberapa aplikasi yang dapat membantu pemeliharaan data bimbingan dan konseling diantaranya :
1.      Hardware
2.      Hardisk Eksternal
3.      GHOST (General Hardwar Oriented System) Software
4.      Backup Data
5.      Antivirus
6.      Tape Recorder
7.      Video Recorder   
Dari beberapa aplikasi diatas dapat kita gunakan sesuai dengan kapasitas sarana dan prasarana yang dimiliki dan stabilitas komputer  guna efisiensi dalam menjalankan pemeliharaan data bimbingan dan konseling. Untuk menggunakan aplikasi tersebut, sebaiknya kita menggunakan pemeliharaan terencana (Schedule Maintenance). Karena dengan begitu, pemeliharaan akan ter-manage dengan baik dan teratur sehingga memudahkan pemeliharaan data bimbingan dan konseling.

Sumber :
Wibowo, Ikhsan, Muzaffar. (2011). Jenis-jenis Pemeliharaan. [internet]. Tersedia : http://muzaffarikhsanwibowo.wordpress.com/2011/12/14/jenis-jenis-pemeliharaan/ (4-4-2013)
Shinta.(2011).Maintenance dan Reliability. [internet]. Tersedia : http://www.feunkris.ac.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=169 (4-4-2013)
Wikipedia. (2013). Ghost (software). [internet]. Tersedia : http://en.wikipedia.org/wiki/Ghost_%28software%29 (4-4-2013)
Suherman, Uman.2003.Manajemen Bimbingan dan Konseling.Bandung : Rizqi Press


       

0 komentar:

Posting Komentar